Pentingnya Membatasi Screen time Penggunaan Gadget pada Anak

Pentingnya Membatasi Screen-time Penggunaan Gadget pada Anak–Anak
Oleh: dr. Camoya Gersom
Di tahun 2018 ini, tentunya banyak dari kita yang sudah mendengar istilah generasi millennial. Dari berbagai makna yang mendeskripsikan generasi millennial, secara garis besar generasi ini memiliki karakteristik utama yakni adanya peningkatan dalam penggunaan teknologi digital dalam hal berkomunikasi dan media sosial.
Perkembangan teknologi adalah hal yang positif dan menguntungkan banyak orang dalam pekerjaan dan kehidupan sehari - hari. Selain itu, tersedianya media belajar dan kemudahan akses ilmu pengetahuan di masa kini dapat membantu sebagai media belajar anak - anak demi berkembanganya ilmu pengetahuan, kreatifitas, dan bahkan skill motorik mereka. Namun, apakah kita sudah menyadari bahwa ada hal - hal yang harus kita waspadai dalam penggunaan alat elektronik yang kita miliki sehari - hari?
Tidak jarang sudah kita melihat anak - anak di bawah umur 12 tahun yang asyik dengan telepon genggam atau tablet. Sering dapat kita temukan, mereka bermain video game, menonton video atau film, dan hiburan - hiburan lain yang dapat dengan mudah diakses dengan gadget mereka. Para orang tua yang dapat kita lihat ada di sekitar mereka tidak tampak bermasalah dengan kegiatan yang dilakukan anak - anaknya ini.
Dalam sebuah studi, penggunaan gadget seperti telepon genggam, tablet, atau komputer yang berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental anak - anak. Selain berpotensial untuk menyebabkan gangguan postur duduk dan penurunan fungsi penglihatan lebih dini, penggunaan gadget berlebih dapat menghambat perkembangan kognitif yang berperan dalam menerima dan memproses ilmu pengetahuan dan juga dapat menyebabkan kelainan mempertahankan fokus yang menyerupai gejala ADD (Attention Deficit Disorder) atau ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).
Sejumlah studi menghubungkan kerterlambatan perkembangan kognitif pada anak-anak dengan paparan berlebih terhadap gadget dan media elektronik. dr. Aric Sigman, dari Britain’s Royal Society of Medicine mengatakan bahwa paparan berlebih terhadap media elektronik dapat menghambat kemampuan untuk fokus, berkonsentrasi, mempertahankan perhatian, untuk merasakan sikap orang lain dan berkomunikasi dengan mereka, dan kemampuan menyusun kalimat. Perkembangan kognitif adalah satu dari beberapa aspek terpenting yang berjalan dengan cepat pada 5 tahun pertama kehidupan seorang anak. Apabila masa - masa ini terlalu banyak diisi dengan penggunaan gadget berlebih yang tidak edukatif, maka sang anak akan mengalami keterlambatan perkembangan kognitif yang dapat berujung pada terhambatnya proses belajar di kemudian hari.
Selain permasalahan kognitif, penggunaan gadget berlebih juga dapat menyebabkan anak - anak mengalami keterlambatan kemampuan berbicara, disebut juga alalia. Sebuah studi membuktikan bahwa jikalau seorang anak terbiasa menjalani kesehariannya dengan penggunaan gadget berlebih, maka anak tersebut memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami alalia. Perkembangan kemampuan berkomunikasi seorang anak dibangun dengan interaksi dengan orang lain, sehingga sang anak dapat menyusun kata dalam sebuah kalimat dan kemudian mengutarakannya dengan ekspresi yang sesuai.
Jika kita adalah orang tua yang bergantung pada gadget untuk bekerja dan dalam kehidupan sehari - hari, ada kemungkinan bahwa kita tidak menyadari bahwa kita menjadi acuh tidak acuh terhadap dampak buruk dari penggunaan gadget berlebih yang dilakukan oleh anak - anak kita. Tidak lama kemudian, anak - anak dengan ketergantungan gadget ini akan tumbuh menjadi remaja/dewasa dengan ketergantungan gadget yang disertai dengan dampak buruk yang melekat dan susah sekali diperbaiki. Hal - hal yang dapat kita lakukan untuk menjauhkan dampak buruk penggunaan gadget dari anak - anak adalah sebagai berikut:
- Membatasi screen - time atau waktu sang anak di depan gadget. Untuk anak - anak yang belum mulai sekolah baiknya dibatasi 1 jam, dan 2 jam untuk anak - anak yang sudah mulai sekolah.
- Jangan terbiasa menggunakan gadget sebagai pengganti babysitter. Tidak jarang kita lihat orang tua yang memberikan telfon genggamnya kepada sang anak ketika sang anak mulai rewel. Hal ini dapat menyebabkan ketergantungan yang tidak baik dan mencegah sang anak untuk tertarik kepada hal lain, seperti mainan puzzle, buku cerita, buku mewarnai, dan lain sebagainya.
- Berkomunikasilah dengan sang anak untuk membantu perkembangan kemampuan berkomunikasinya dengan baik. Anak - anak akan tumbuh mengambil peran di dalam masyarakat, jadi kemampuan berkomunikasi yang baik tentunya berawal dari ajaran dan apa yang dia dengar di rumah bersama orang tua dan saudaranya, bukan dengan alat elektronik dan gadget.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pertumbuhan teknologi telah banyak memudahkan aktifitas sehari - hari manusia dan menguntungkan perkembangan ilmu pengetahuan. Tapi seiring dengan perkembangan teknologi, kita juga harus memiliki pemahaman yang berkembang, dalam hal ini untuk menjaga pertumbuhan baik anak - anak kita dengan mencegah dampak buruk penggunaan gadget berlebih dari mereka. Demi generasi - generasi penerus, kita memiliki peran bersama dalam mengedukasi dan memberikan bimbingan yang baik kepada anak - anak kita.
Referensi
- After Gen X, Millennials, What Should Next Generation Be? https://usatoday30.usatoday.com/money/advertising/story/2012-05-03/naming-the-next-generation/54737518/1#mainstory Diakses pada 6 November 2018.
- Excessive Use of Gadget is Bad for Children’s Health. https://news.mb.com.ph/2017/07/25/excessive-use-of-gadgets-bad-for-childrens-health-nnc/ Diakses pada 6 November 2018.
- What Screen Time Can Really Do to Kids' Brain. https://www.psychologytoday.com/us/blog/behind-online-behavior/201604/what-screen-time-can-really-do-kids-brains Diakses pada 6 November 2018.
- The Impact of using Gadgets on Children. https://www.omicsonline.org/open-access/the-impact-of-using-gadgets-on-children-2167-1044-1000296-96313.html Diakses pada 6 November 2018.