"We Can Do It and So Are You"

Oleh: Novia Lauren Sieto

Realita masa kini begitu penuh akan persaingan dan ekspektasi. Karenanya, segala sesuatu dituntut untuk menjadi sempurna. Terfokus berpacu dalam kompetisi membuat manusia cenderung mengukur kesempurnaan diri berdasar fungsi sosial (yaitu bagaimana seorang dapat mengimbangi populasi secara umum). Hal ini meluputkan kita dari pemahaman bahwa kesempurnaan tercipta dari hakekat manusia memaksimalkan dan memperjuangkan eksistensinya di dunia. Seorang individu secara psikis dikaji dari kepribadian serta kemampuannya secara spesifik dalam dunia akademik-okupasional (sektor dimana seorang berfungsi dalam keseharian, baik belajar dan bekerja). Kepribadian adalah cerminan diri yang dinilai dari pemikiran, perilaku, perasaan, dan kesadaran seorang dalam kesehariannya. Selain kepribadian, hal yang juga esensial dalam penunjang kehidupan adalah intelegensi atau kemampuan akademik (yang mendeskripsikan seberapa handal seorang memaksimalkan daya pikirnya). Baik kepribadian maupun kemampuan belajar ini telah terbentuk sejak masa kanak, dimana seiring berjalannya waktu akan berproses menuju pendewasaan dan perkembangan.

Learning disabilities merupakan gangguan intelegensia atau daya pikir yang menimbulkan kesulitan dalam belajar (mencerna dan memahami suatu hal) pada masa kanak. Learning disabilities ini mencakup beberapa tipe seperti gangguan komunikasi, gangguan spektrum autisme, ADHD (Attention-Deficit / Hyperactive Disorder), gangguan perkembangan saraf motorik, gangguan belajar spesifik (ketidakmampuan dalam memproses informasi spesifik secara efisien dan akurat, dalam bentuk membaca, menulis, dan matematika). Kesulitan belajar dapat menimbulkan gangguan dalam dunia akademik anak apabila tidak ditindaklanjuti dengan baik oleh orang tua dan lingkungan sekitarnya.

Gangguan atau kegagalan dalam pembelajaran merupakan salah satu kekhawatiran yang mendominasi sektor kesehatan masyarakat; berdampak pada 10-20% anak muda; berasosiasi dengan perilaku berisiko tinggi dan kurangnya penanganan yang tepat pada masa kanak hingga remaja.3 Kesulitan belajar memang bukan penyakit yang mematikan secara langsung, namun dapat membunuh masa depan anak secara perlahan. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi masalah pendidikan dan psikososial anak, juga latar belakang pola asuh keluarga, sekolah, serta lingkungan sekitarnya untuk mengetahui secara spesifik bagaimana cara membimbing anak dengan keterbatasan berikut. Orang tua sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis anak, psikolog, psikiater, untuk memastikan masalah biologis-psikis, mengidentifikasi bentuk disabilitas, serta berdiskusi dalam penentuan tata laksana terbaik, demi kebaikan dan masa depan anak. Saat ini beragam tata laksana bagi disabilitas belajar adalah menyediakan tutorial tambahan dan metode pendidikan home-schooling. Tutorial tambahan dalam bentuk seperti les privat dengan guru yang terlatih bertujuan untuk membantu anak dalam mengikuti pelajaran di sekolahnya jika orang tua memilih menyekolahkan anak di sekolah umum. Sedangkan home-schooling memberikan anak kesempatan belajar mandiri dengan guru ahli di bidangnya, agar dapat memiliki pendidikan terfokus serta terhindarkan dari tuntutan keseragaman sosial, dimana dibutuhkan adaptasi ekstra dari anak untuk mengimbangi kemampuan anak-anak lain seusianya.

Perlu dipahami bahwa setiap kekurangan merupakan sebuah jalan untuk memaknai adanya kelebihan. Dalam keterbatasan seorang anak pada bidang intelektual, adalah kelebihan dirinya dalam bidang lain yang harus dieksplorasi guna memaksimalkan fungsi okupasional dan independensi. Setiap orang terlahir dengan perbedaan peran serta tujuan untuk sebuah kebaikan, yaitu harmonisasi yang mengisi, mewarnai, dan menyempurnakan dunia dengan segala isinya. Di tengah tuntutan dunia akan kesempurnaan kepribadian dan intelegensi, marilah kita belajar untuk mencipta sebuah perspektif, yang memandang esensi keberadaan manusia secara utuh nan sempurna, yakni memandang segala kelebihan maupun kekurangannya. Seorang anak dengan kesulitan belajar dapat memiliki keunggulan dalam hal lain, yang tidak semua kita miliki. Peran keluarga dan lingkungan sangat dibutuhkan untuk membimbing anak-anak dengan kesulitan belajar . Bagaimanapun kesulitan yang seorang anak miliki, kehadirannya dalam dunia disertai dengan potensi dan tujuan. “We can do it and so are you."

Referensi

  1. Learning Disabilities Association of Ontario (LDAO) [cited 3 November 2018] available from: http:www/.LDAO.ca
  2. American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Dissorders 5th Edition. British Library (London) 2013.
  3. Sadock BJ, M.D,, Sadock VA M.D., Ruiz P.M.D. Kaplan & Sadock's Synopsis of Psychiatry 11th Edition. Wolters Kluwer Health (Philadephia) 2015.