Oleh Albert Novianto

Masa tumbuh kembang bayi adalah masa-masa yang paling penting. Setiap orang tua ingin setiap kebutuhan anak-anaknya terjaga agar dapat bertumbuh secara optimal. Mulai dari makanan, minuman, suplemen semua diberikan pada anaknya. Nah, sekarang apakah Anda pernah dengar istilah Baby-Led Weaning (BLW)? Mungkin Anda pernah mendengar istilah ini dari berbagai macam media karena istilah ini sekarang cukup menjadi tren di kalangan ibu-ibu muda. Sebenarnya istilah ini merupakan istilah yang bisa dibilang sudah lama ada, namun bagi sebagian orang istilah ini termasuk baru. Sepertinya tidak perlu berpanjang-panjang lagi, yuk mari kita sama-sama melihat apa sih BLW itu.

Yang perlu Anda ketahui tentang Baby Led Weaning (BLW)

Pengenalan makanan padat kepada anak memang tidak mudah tapi Anda tidak perlu khawatir karena semua diawali dengan proses belajar dari anak-anak kita. Salah satu metode alternatif yang sekarang banyak dicoba adalah metode BLW. BLW adalah metode alternatif untuk memperkenalkan makanan padat kepada sang buah hati. Orang tua perlu tahu bahwa dasar dari BLW itu sendiri adalah tetap melanjutkan pemberian ASI sambil memperkenalkan makanan padat. Jadi perlu diingat bahwa jangan lupa untuk tetap berikan ASI meskipun anak sudah mulai mengunyah atau makan makanan padat. Kesalahpahaman yang dapat terjadi dari pemberian makanan dengan metode BLW ini adalah orang tua menghentikan pemberian ASI karena melihat buah hati anda sudah bisa makan. Sekali lagi perlu diingat, BLW hanya sebagai metode perkenalan bagi anak, jadi belum tentu dengan metode ini nutrisi anak Anda pasti terkucukupi.

Hal kedua yang perlu diketahui, orang tua hendaknya mengenali tanda-tanda apakah anak memiliki motivasi untuk mau mencoba makanan yang disajikan di meja tempat ia makan. Perlu Anda ketahui juga bahwa pada usia awal kelahiran bayi sampai usia enam bulan, bayi masih belum dapat mengunyah. Setelahnya, bayi baru dapat mulai belajar mengunyah.

Hal ketiga yang harus diperhatikan juga adalah berkaitan dengan bentuk dan ukuran dari makanan yang disajikan. Dalam metode BLW, penyajian yang diharapkan adalah dengan bentuk memanjang (seperti stick) dan tentu saja ukuran yang dapat masuk ke dalam mulut buah hati Anda. Orang tua hanya menyajikan saja, biarkan anak-anak yang memilih makanan yang ingin mereka makan. Selain itu, disarankan makanan yang disajikan berupa makanan yang lunak dan mudah ditelan misalnya pisang yang dihancurkan serta brokoli yang utuh dan lunak.

Hal keempat yang perlu diperhatikan, sering terjadi salah pengertian antara orang tua dengan metode BLW. Kebanyakan orang tua akan melepaskan anaknya setelah menyajikan makanan. Sebenarnya diperlukan dorongan atau semangat dari orang tua kepada anaknya untuk mengarahkan anaknya ke proses menyapih. Jadi, jangan meninggalkan anak Anda sekalian ya selama proses belajar mereka berlangsung!

Manfaat metode BLW

Sekarang tahukah apa saja manfaat dari BLW? BLW dapat melatih motorik anak, melatih untuk mandiri dengan cara ia makan sendiri tanpa harus dibantu atau disuapkan. Kedua selain anak menjadi mandiri, BLW juga baik dalam meningkatkan kemampuan anak untuk mengunyah, menggigit serta merasakan tekstur makanan yang mereka makan. Berikut manfaat dari BLW, seperti dikutip dari Gill Rapley dan Tracey Murkett:

  1. Anak dapat menikmati makanan yang dimakan dan anak tidak perlu dipaksa untuk membuka mulut. Jadi anak tidak merasa tertekan atau stress karena dipaksa untuk makan.
  2. Anak bisa bereksplorasi, mencoba memegang, memasukkan ke dalam mulut, dan mengunyah makanan yang ia inginkan.
  3. Anak juga tidak akan menjadi ‘pemilih’. Anda tidak perlu khawatir apakah si anak akan menjadi seorang pemilih makanan, anak akan mencoba semua makanan yang disajikan. Sesuai dengan poin kedua, ia akan mencoba bereksplorasi dan mencoba semua makanan yang ada. Jadi, jangan khawatir apakah anak-anak akan menjadi ‘pemilih makanan’.
  4. Kemandirian anak akan muncul sehingga orang tua tidak perlu repot menyuapi makanan ke mulut mereka.

Kekurangan metode BLW

Setiap metode makanan yang diberikan tentu saja memiliki kekurangan. Masalah yang muncul adalah berupa kegemukan. Kembali kepada bagaimana Anda memberikan makanan kepada buah hati anda.

Yang kedua adalah anak rewel karena tetap kelaparan. Perhatian orang tua juga sangat diperlukan apabila hal-hal seperti ini terjadi, oleh karena itu, seperti yang sudah ada sebelumnya, ASI masih memegang peran penting untuk menjaga asupan yang dibutuhkan oleh buah hati Anda.

Ketiga adalah reaksi alergi. Reaksi alergi adalah reaksi yang muncul setelah kita mengonsumsi makanan tertentu. Tidak setiap orang memiliki alergi terhadap benda yang sama. Reaksi yang umum terjadi adalah kemerahan dan bentol-bentol.

Keempat adanya risiko tersedak. Permasalahan ini dapat muncul ketika anak mencoba untuk memasukkan makanan sendiri ke dalam mulut mereka.

Apakah metode BLW disarankan?

Melihat masih adanya berbagai pendapat mengenai manfaat dan kerugian dari metode BLW ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) masih belum menyarankan untuk menggunakan metode ini.

Referensi

http://wholesomebabyfood.momtastic.com/babyledweaning.htm. Baby Led Weaning – Starting Solids with Foods Straight from The Dinner Table! Diakses pada 15 Oktober 2017.

Cameron L. Sonya, Heath Anne-Louise, and Taylor Rachel W. How Feasible is Baby-Led Weaning As An Approach to Infant Feeding? A Review of The Evidence. Nutrients 2012, 4:(1575-1609). August 2012. Diakses pada14 Oktober 2017.

Brown Amy, Jones Sara W., Rowan Hannah. Baby-Led Weaning: the Evidence to Date. Current Nutrition (2017) 6:148-156. Diakses pada 14 Oktober 2017.

Rapley, Gill. Guidelines for Implenting a Baby-Led Approacj to the Introduction of Solid Foods – Updated. June 2008. Diakses pada 13 Oktober 2017.

http://www.parents.com/baby/feeding/solid-foods/dos-and-donts-of-baby-led-weaning/ The Do's and Don'ts of Baby-Led Weaning. Diakses pada 16 Oktober 2017.

Betulkah Baby Led Weaning Lebih Baik? http://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/betulkah-baby-led-weaning-lebih-baik Diakses pada 10 November 2017.