Tips Menjalankan ASI Eksklusif Bagi Ibu Yang Bekerja

Oleh: dr. Clarissa Theodora
ASI merupakan makanan pertama dan utama bagi bayi berusia di bawah 6 bulan. Selain manfaatnya sebagai asupan nutrisi yang lengkap untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, ASI juga terbukti memberikan perlindungan terhadap penyakit infeksi dan penyakit kronis dikemudian hari.
Tidak sedikit pusat layanan kesehatan hingga media sosial yang rutin memberikan penjelasan mengenai pentingnya ASI eksklusif. Akan tetapi, nampaknya pelaksanaan ASI eksklusif tidak semudah yang dibayangkan. Banyak kendala yang dihadapi, khususnya bagi ibu yang sibuk bekerja. Walau sibuk bekerja, ternyata ASI ekslusif tetap bisa diberikan. Berikut tips menjalankan ASI ekslusif bagi ibu yang bekerja.
1. Mulailah dengan niat yang kuat
Niat yang kuat dari keluarga sangat penting untuk kelangsungan pemberian ASI kedepannya. Walaupun sedikit repot, akan tetapi ibu dan anggota keluarga harus memahami alasan- alasan bayi tetap harus diberikan ASI.
2. Latih kemampuan memerah atau memompa ASI
Ibu yang bekerja harus mempersiapkan diri untuk melatih kemampuan memerah/memompa ASI. Hal ini sebaiknya dilakukan sebelum ibu mulai bekerja. Sebelum memerah/ memompa ASI, ibu harus membersihkan puting dan areola payudara (bagian hitam disekitar puting) terlebih dahulu. Banyak ibu yang merasa sulit melakukan perah ASI secara manual menggunakan tangan, namun ternyata banyak keuntungannya, seperti perasaan yang lebih nyaman, payudara jarang terluka, efek kontak kulit mengakibatkan pengeluaran ASI yang lebih mudah, dan lebih hemat karena tidak perlu membeli pompa ASI.
Ibu dapat memerah ASI dengan cara meletakan 2 jari telunjuk pada bagian bawah payudara dan ibu jari pada bagian atas payudara sehingga membentuk huruf C masing-masing sekitar 2,5cm dari puting. Lakukan pemijatan kearah areola dan lakukan gerakan memutar saat sudah diujung payudara. Gerakan ini dilakukan berulang hingga payudara terasa kosong. Jika ingin memompa ASI, gunakan pompa ASI dengan ukuran yang sesuai. Penting untuk memperhatikan kebersihan alat dalam menggunakan pompa ASI karena kuman dapat tinggal dalam alat pompa yang tidak dibersihkan dengan sempurna. Sebelum dan setelah menggunakan pompa ASI, sebaiknya setiap bagian alat pompa dipisahkan dan direndam di dalam campuran air hangat dan sabun. Kemudian alat disikat dan dibilas dengan air bersih.
Posisi jari tangan dalam memerah ASI
3. Luangkan waktu Anda
Selain melatih mempersiapkan ASIP (ASI Perah), ibu bekerja juga harus mempersiapkan diri di tempat kerja sehingga dapat meluangkan waktu sekitar 2-3 jam sekali untuk memompa/ memerah ASI. Pertimbangkan jenis pekerjaan yang memungkinkan untuk bekerja paruh waktu. Ibu yang bekerja juga harus menghindari stress di tempat kerja. Hal ini sangat mempengaruhi lancarnya pengeluaran ASI.
4. Atur jadwal memerah atau memompa ASI
Pada saat sudah bekerja, sebaiknya rutin perah/pompa ASI di tempat kerja dengan jadwal menyusu bayi. Pada usia awal, rata-rata bayi menyusui sekitar 8-12 kali dalam 24 jam. Dengan demikian ibu dapat memerah ASI selama 10-20 menit setiap 2-3 jam sekali. Semakin sering ibu memerah/memompa dapat menurunkan kemungkinan ASI yang sulit keluar. Volume penyimpanan ASI yang direkomendasikan adalah sebanyak 60 ml setiap kali pompa/perah.
5. Simpan ASIP dengan benar
ASIP sebaiknya disimpan di dalam botol kaca dengan penutup yang rekat, karena botol kaca lebih mudah dibersihkan, tidak rentan bocor, dan sedikit zat-zat yang menempel pada dinding kaca jika dibandingkan dengan botol plastik. Alternatif lain jika botol kaca sulit dibawa, adalah dengan menggunakan plastik khusus menyimpan ASIP yang bebas BPA (Bisphenol A). Akan tetapi plastik ini tidak direkomendasikan untuk penyimpanan ASIP dalam jangka panjang (tidak lebih dari 72 jam) karena rentan sobek, mudah terkontaminasi, dan zat-zat penting ASI dapat menempel pada permukaan plastik tersebut.
Contoh botol kaca tempat menyimpan ASIP. Botol kaca diberi label dan terisi ASIP tidak sampai penuh.
Menyimpan ASIP dalam lemari es.
Lokasi |
Suhu |
Durasi |
Saran |
Ruangan |
25oC keatas |
6-8 jam |
Tempat penyimpanan harus dijaga tetap pada suhu yang dingin. Disarankan menutupi botol ASIP dengan handuk dingin untuk menjaga suhu tidak meningkat. |
Tas pendingin (coolbox) |
-15oC s/d -4oC |
24 jam |
Sebaiknya es pendingin selalu bersentuhan dengan ASIP. Hindari membuka coolbox terlalu sering. |
Lemari es |
4oC |
5 hari |
Letakan ASIP pada bagian dalam lemari es untuk mendapatkan suhu yang paling dingin |
Freezer |
|||
Freezer yang berada didalam lemari es |
-15oC |
2 minggu |
Letakan ASIP pada bagian dalam karena suhu paling stabil. ASIP yang disimpan dalam waktu lama dapat berisiko mengalami penguraian lemak, sehingga menurunkan kualitas ASIP. |
Freezer yang terpisah dengan lemari es |
-18oC |
2-4 bulan |
|
Freezer khusus |
-20oC |
6-12 bulan |
Tabel 1: Lokasi, Suhu, dan Durasi Penyimpanan ASIP8
Sumber: The Academy of Breastfeeding Medicine. Protocol #8: Human milk storage information for home use for healthy full-term infants (2004)
Daya tahan ASIP berbeda-beda, tergantung suhu pada lokasi penyimpanannya. Pada suhu ruangan, ASIP hanya dapat bertahan 6-8 jam, akan tetapi jika dimasukkan ke dalam tas pendingin (coolbox) dengan es pendingin, ASIP dapat bertahan lebih lama hingga mencapai 24 jam. ASIP juga dapat dibekukan di dalam freezer, dan jika suhunya stabil daya tahan ASIP dapat mencapai 12 bulan.
Penyimpanan ASIP di dalam botol tidak boleh terlalu penuh atau mencapai bibir mulut botol tempat penyimpanan. ASIP harus diberikan label tanggal, sehingga pemakaian diutamakan untuk ASIP yang disimpan terlebih dahulu. Untuk mencairkan ASIP dari freezer, malam sebelum pemberian, ASIP perlu dipindahkan ke lemari es bagian bawah. Kemudian ASIP dihangatkan dengan cara merendam botol kaca di dalam mangkok yang berisi air hangat. ASIP yang sudah dicairkan tidak boleh dibekukan kembali, dan hanya bisa bertahan selama 24 jam di lemari es. ASIP tidak boleh dicairkan menggunakan microwaveatau alat penghangat susu, karena dapat menghilangkan zat penting di dalam ASI. Hal ini menyebabkan kualitas ASIP menurun dan bayi tidak mendapatkan zat penting untuk pertumbuhan yang ada di dalam ASI.
6. Perhatikan cara pemberian ASIP
Ketika ibu bekerja, pastikan pengasuh bayi mengerti tata cara pemberian ASIP kepada bayi dengan benar di rumah. Pada usia awal, ASIP diberikan kapanpun setiap bayi lapar. Penelitian membuktikan bahwa pemberian ASIP dengan menggunakan botol dot mengakibatkan bayi menjadi rewel ketika menyusu langsung ke payudara ibu. Hal ini yang sering dikenal dengan “bingung puting”. Bayi menjadi tidak mau untuk menyusu saat bersama ibu. Untuk menghindari hal ini, lebih baik pengasuh bayi memberikan ASIP dengan menyuapi bayi perlahan menggunakan gelas kecil atau sendok.
Memberikan ASIP dengan menggunakan gelas kecil untuk menghindari "bingung puting" pada bayi
Referensi
- Hegar B, Widodo AD. Keunggulan Air Susu Ibu Mencegah Gangguan Saluran Cerna. Dalam: Yohmi E, Partiwi IGAN, Ananta Y, Pambudi W, Dewanto NE, peyunting. Strategi Optimalisasi Pertumbuhan Bayi ASI Eksklusif. Edisi ke-1. Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2017.h. 1-13.
- WHO/UNICEF. Global nutrition targets 2025: breastfeeding policy brief. Geneva: World Health Organization; 2014. 8 h.
- Dun-Dery EJ, Laar AK. Exclusive breastfeeding among city-dwelling professional working mothers in Ghana. Int Breastfeed J. 2016;11:23.h. 1-9 doi: 10.1186/s13006-016-0083-8
- Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia. Sukses Menyusui Bagi Ibu Bekerja. Jakarta: Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI); 20 Oktober 2016. Dapat diakses dari: https://aimi-asi.org/layanan/lihat/sukses-menyusui-bagi-ibu-bekerja
- Amalia S. Orang Tua Bekerjapun Bisa Sukses Memberi ASI Eksklusif. Jakarta: Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI); 25 Oktober 2010. Dapat diakses dari: https://aimi-asi.org/layanan/lihat/orang-tua-bekerja-pun-bisa-sukses-memberi-asi-eksklusif
- La Leche League International. Manual Expression of Breast Milk Marmet Technique. USA: La Leche League International; 27 Oktober 2003.
- Centers for Disease Control and Prevention. How to Keep Your Breast Pump Kit Clean. Centers for Disease Control and Prevention; 15 Agustus 2017. Dapat diakses dari: www.cdc.gov/healthywater/hygiene/healthychildcare/infantfeeding/breastpump.html
- The Academy of Breastfeeding Medicine. Protocol #8: Human milk storage information for home use for healthy full-term infants. The Academy of Breastfeeding Medicine Protocol Committee;2004. Dapat diakses dari: http://www.bfmed.org/Resources/Download.aspx?Filename=Protocol_8.pdf
- Huang Ya-Yi, Gau Meei-Ling, Huang Chiu-Mieh, Lee Jian-Tao. Supplementation with Cup-feeding as A Subtitute for Bottle-feeding to Promote Breast Feeding. Chang Gung Med J. Agustus 2009;32(4): h 423-31.